SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menduduki peringkat 3 di atas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit, pada pemeringkatan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-3 yakni Good Health and Wellbeing yang dikeluarkan oleh Times Higher Education (THE) Impact Rankings Tahun 2024. UMS menduduki peringkat 201-300 dunia untuk pemeringkatan SDG ke-3.
Direktur SDGs Center UMS, Rama Rizana, M.Sc., mengungkapkan THE Impact Ranking ini merupakan satu-satunya lembaga pemeringkatan yang mengukur SDGs dengan metode penilaian berupa matrik yang relevan dari setiap poin SDGs.
“Kemarin mulai input data dari bulan September sampai November 2023 lalu. Nah, tiap kampus yang ingin berpartisipasi ke dalam THE Impact Ranking ini bebas untuk mengambil salah satu dari 17 SDGs sesuai tergantung kemampuan masing-masing. Agar masuk ke dalam overall ranking, tiap kampus diwajibkan untuk memasukkan berkas 3 dari 16 SDGs pertama ditambah SDG ke-17. Dalam keikutsertaan ke THE Impact Ranking ini, kita menganalisis, SDG mana yang menjadi kekuatan UMS,” ungkapnya Selasa, (25/6).
UMS sendiri, lanjutnya, mengambil SDG 17 yang wajib (Partnership for The Goals), dan SDGs pilihan yaitu SDG nomor 1 (No Poverty), SDG nomor 3 (Good Health and Wellbeing), dan SDG nomor 4 (Quality Education).
“Alasan di balik pemilihan SDG nomor 1 terkait kemiskinan adalah karena isu ini menjadi masalah krusial yang harus ditangani UMS sebagai kampus yang berasal dari Persyarikatan Muhammadiyah. Di mana embrionya dari dulu hadir untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satunya, ketika di ranah kampus berarti UMS menyediakan berbagai beasiswa bagi keluarga kurang mampu untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi,” terang Dosen Prodi Teknik Sipil yang juga Sekretaris Pusat Studi Transportasi UMS tersebut.
Kemudian, lanjutnya, UMS memilih SDG ke-3 terkait kesehatan. Hal tersebut karena beberapa waktu yang lalu Kedokteran UMS juga mendapat Quacquarelli Symonds (QS) Rating dengan 5 bintang. Selain itu fase pendidikan pada kedokteran ini lebih terstruktur dan berjenjang, sehingga indikatornya jelas dan terukur. Lebih lagi, tenaga dokter ini sangat dibutuhkan terutama bagi wilayah di luar Jawa.
“Pilihan terakhir yang dipilih UMS yaitu, SDG ke-4 terkait pendidikan yang mana embrio UMS ini awalnya adalah kampus IKIP yang dikenal sebagai kampus pendidikan dan Alhamdulillah secara keseluruhan, UMS masuk peringkat 1001-1500 dunia dan untuk SDG nomor 3 yakni Good Health and Wellbeing menduduki peringkat 3 Nasional di atas kampus PTN favorit dan peringkat 201-300 dunia,” tambahnya.
Sumber data yang digunakan dalam penilaian ini, lanjutnya, adalah yang berkaitan dengan publikasi ilmiah, data kuantitatif seperti jumlah lulusan dan berapa persentase lulusan yang langsung bekerja, serta data yang berupa bukti dokumentasi.
Menurutnya, keunggulan pada SDG 3 terkait Good Health and Wellbeing ini disebabkan karena UMS memiliki banyak kegiatan pengabdian pada bidang kesehatan seperti bakti sosial dan konsultasi gratis. Selain itu, riset dan publikasi ilmiah dalam bidang kedokteran juga menguatkan penilaian.
“Kami sangat mengapresiasi kepada bu dekan dr. Flora dan jajaran pimpinan di Fakultas Kedokteran (FK) UMS yang cepat dan responsif dalam penyiapan data-data yang dibutuhkan dalam pemeringkatan ini,” ujar Direktur SDGs Center UMS itu.
Selain dari FK UMS, prodi lain juga terlibat menguatkan pencapaian kontribusi SDG 3 Good Health and Wellbeing seperti Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) yang prodinya cukup komplit, dan Fakultas Psikologi.
“Bisa dibilang ini adalah kali pertama kita sehingga bisa dibilang ini kita jadikan sebagai evaluasi awal. Kira-kira dengan THE Impact Ranking ini sejauh mana potensi keunggulan kita. Tentu dengan perolehan ini dapat memicu UMS untuk terus lebih baik dan terus melakukan kolaborasi baik tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.
Hal ini diperkuat oleh Kepala Biro Humas dan Pemeringkatan UMS, Gunawan Ariyanto, Ph.D., yang menegaskan bahwa memang pada tahun ini UMS harus masuk 4 perangkingan besar, salah satunya THE Impact Ranking.
“Sebetulnya agak terkejut, pada bidang kesehatan poin ke-3 ini ternyata nilainya tinggi sekali. Kita kan organisasi di bawah Muhammadiyah, jadi kita melihat memang ruh Muhammadiyah itu sebenarnya pengabdian, itu sangat terkait dengan SDGs. Sehingga kita ketika mendapat ranking itu Alhamdulillah berarti sesuai dengan misi dari Muhammadiyah itu untuk menjadikan masyarakat Islam yang sebenar benarnya,” paparnya.
Menurutnya, di UMS sendiri secara organik sebenarnya sudah banyak kegiatan atau program dalam mendukung 17 poin dari SDGs. (Fika/Humas)