Dosen FKIP UMS Raih Hibah Internasional dari Sylff Association untuk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Inspiratif! Dosen FKIP UMS Terima International Research and Community Service Grant dari Sasakawa Young Leadership Fellowship Fund (Sylff) Association yang merupakan sebuah program dari Tokyo/Nippon Foundation, Jepang

SURAKARTA – Dosen Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Obby Taufik Hidayat mendapatkan hibah internasional dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari Sasakawa Young Leader Fellowship Fund (Sylff) association dibawah naungan Tokyo/Nippon Foundation sebesar 25.000 USD atau sekitar Rp. 406.825.000,00.

Dalam surat pemberitahuan penghargaan, Presiden Sylff Fellowship Izumi Kadono menyampaikan bahwa program penelitian dan pengabdian Sylff (Ryoichi Sasakawa Young Leaders Fellowship Fund) diberikan kepada mahasiswa pascasarjana atau lulusan PhD baru yang melakukan kajian bidang humaniora dan ilmu sosial dengan memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dimasa depan.

Dalam informasi tersebut juga disampaikan bahwa hibah internasional tersebut diperuntukkan bagi mereka yang terlibat secara sosial mampu mengatasi banyak masalah yang kompleks baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Presiden Sylff Fellowship berharap mereka yang mendapatkan hibah internasional ini menjadi bagian dari jaringan mahasiswa dan lulusan PhD baru yang berprestasi dari 69 universitas terkemuka yang berasal dari 44 negara. Fellowship ini diperuntukkan bagi cendekiawan muda.

Obby saat ini tengah menyelesaikan program Doktor di Universitas Malaya dan memperoleh nominasi penghargaan tersebut dari Universitas Malaya, Malaysia.

“Alhamdulillah, saya diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi di Universitas Malaya program Educational Foundation and Humanities, Faculty Education,” ungkap Dosen FKIP UMS itu, Jumat (26/7).

Kemudian pada akhir tahun 2023 lalu, lanjutnya, dirinya ikut seleksi program tersebut yang ditawarkan pada mahasiswa PhD di Univeristi Malaya . Menurutnya, ini adalah skema internasional research dan fieldwork Grant, melalui skema yang ditujukan untuk penelitian internasional serta pengabdian kepada masyarakat.

“Ini merupakan salah satu misi dari sasakawa itu adalah bagaimana melibatkan kandidat PhD ataupun lulusan PhD terbaru dengan usia dibawah 35 tahun, dan sekali lagi saya bersyukur. Apalagi grant internasional memiliki nilai yang lumayan tinggi dalam akreditasi program studi,” paparnya.

Program ini yang lebih lengkap dapat dilihat di https://www.sylff.org, tambahnya, memang mendorong kandidat PhD atau lulusan PhD terbaru untuk bisa berkontribusi kepada masyarakat luas.

“Tidak hanya itu, saya juga berkesempatan untuk bisa berangkat ke London dan beberapa negara yang lain untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan (leadership skills) tentang social engagement dan community engagement yang ada di masyarakat,” ujarnya.

Dosen PPKn FKIP UMS itu berharap, dapat melakukan kolaborasi akademik tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di tingkat global.

“Sekali lagi, ini sangat berdampak dalam pemeringkatan akreditasi kampus. Hal ini juga menguatkan rekognisi UMS menuju World Class University (WCU) terutama pada poin internasionalisasi,” tegasnya. (Fika/Humas)

Ikuti kami

@pdmSukoharjo