Sukoharjo – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Sukoharjo telah menyalurkan program Beasiswa Sang Surya dan Mentari. Program ini ditujukan kepada siswa-siswi dari jenjang SD, MI, MTs, SMP, SMA, SMK, MA, dan mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan di seluruh Kabupaten Sukoharjo. Total penerima beasiswa tahun ini adalah 14 orang, terdiri dari 8 penerima untuk jenjang S1 dan 6 penerima untuk jenjang SD hingga SMA.
Program beasiswa ini terbuka untuk umum, tidak hanya dari sekolah Muhammadiyah saja, mengingat Lazismu sebagai lembaga zakat mendapat amanah ZIS dari masyarakat umum. Yusuf Aziz Rahma, Ketua Badan Pengurus Lazismu Sukoharjo, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya penyerahan beasiswa ini. “Alhamdulillah, kami bersyukur pada hari ini dapat terlaksana serah terima Beasiswa Sang Surya dan Mentari dengan total dana yang disalurkan sebesar 50 juta rupiah,” ungkapnya dalam sambutannya. Ia menuturkan bahwa dana tersebut merupakan dana zakat yang telah dititipkan oleh para aghniya kepada Lazismu, kemudian disalurkan dalam bentuk program-program.
Serah terima beasiswa dilaksanakan di Aula Gedung Aisyiyah Sukoharjo pada Selasa siang (6/8), yang dihadiri oleh para penerima beasiswa, badan pengurus Lazismu, perwakilan PDM Sukoharjo, serta pengurus PD IPM Sukoharjo. Pada pentasyarufan kali ini, Lazismu bekerjasama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sukoharjo, selain untuk menjaring kader, juga sebagai mitra dalam penyaluran program dan wadah untuk mengenalkan IPM kepada kalangan pelajar. Bayu, Ketua IPM Sukoharjo, menyampaikan selamat kepada para penerima dengan harapan beasiswa ini dapat menjadi motivasi dalam menuntut ilmu. “Kami ucapkan selamat kepada para penerima, semoga menjadi penyemangat dalam menuntut ilmu,” jelasnya.
Muhammad Tri Wibowo, Sekretaris PDM Sukoharjo, yang hadir pada acara tersebut, memberikan motivasi dan nasihat kepada para penerima beasiswa dengan mengutip kisah dari KH. Ahmad Dahlan. Dalam ceritanya, KH. Ahmad Dahlan mengajarkan santrinya untuk mengamalkan Quran Surat Al-Ma’un, bukan hanya menghafalnya. “Kyai Dahlan terus mengulang-ulang surat tersebut agar dapat diamalkan, bukan hanya dihafalkan,” terangnya. Beliau menegaskan bahwa wujud belajar sesungguhnya adalah mengamalkan ilmu yang diperoleh agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Ia juga berpesan agar para penerima beasiswa terus meningkatkan ilmu pengetahuannya agar kelak dapat memberikan manfaat yang luas.