Pagi tadi ke Edutorium UMS . Menghadiri acara Aisyiyah Sukoharjo. Tajuk acaranya ‘ Festival Montase PAUD Aisyiyah Kabupaten Sukoharjo “. Diadakan dalam rangka milad TK Aisyiyah Bustanul Athfal ke – 105. Saya pun bangga. Menjadi bagian dari alumni TK Aisyiyah. TK saya, TK Aisyiyah Kragilan. Andai ada, Mungkin Keluarga Alumni TK Aisyiyah menjadi keluarga Alumni terbesar di Indonesia. hehe.
TK Aisyiyah pertama kali berdiri tahun 1919. Di Kauman Yogyakarta. Inisiatornya Nyai Walidah. Istri Kyai Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah. Saat berdiri pertama kali, bernama TK frobel. Merujuk pada Friedrick Wilhelm August Frobel, filsuf berkebangsaan Jerman yang dianggap “the founding father” pendidikan anak usia dini. Dalam perkembangannya, nama TK Frobel berubah menjadi TK ‘Aisyiyah pada tahun 1973, TK milik ‘Aisyiyah pun diseragamkan sebutannya menjadi TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA).
Di Kabupaten Sukoharjo.Gerombolan Aisyiyah, sebutan untuk jenjang kepengurusan Aisyiyah ditingkat desa sudah berdiri sejak tahun 1927. Saat itu ada 3 gerombolan Aisyiyah. Kartosoero Kedoenggoedel dan Podjok ( Mulur ). Di tahun yang sama, gerombolan Muhammadiyah ( saat itu ) di Kabupaten Sukoharjo terdapat di Kartasoera, Soekohardjo, Kedoenggoedel dan Podjok. Itu artinya, dari 4 gerombolan Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo secara bersama pula berdiri 3 gerombolan Aisyiyah. Yang belum bersamaan hanya gerombolan Muhammadiyah Soekohardjo.
Aisyiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang mengurusi kaum perempuan. Bila penamaan Muhammadiyah terinspirasi pada Nabi Muhammad SAW, Aisyiyah pada Aisyah. Secara etimologi, Muhammadiyah berarti pengikut nabi Muhammad SAW. Sedangkan Aisyiyah bermakna pengikut ‘Aisyah. Pasangan Nabi Muhammad SAW beserta Aisyah merupakan pasangan serasi dalam dakwah islam. Muhammadiyah dan Aisyiyah diharapkan sedemikian.
Dalam literasi Muhammadiyah Kedoenggoedel, tahun 1930- an sudah berdiri Sekolah Muhammadiyah di Kedoenggoedel. Menjadi premis deduktif, TK Aisyiyah Kedoenggoedel lantas
berdiri setelahnya. Menjadi catatan sejarah pula. TK yang berdiri pertama kali di Kabupaten Sukoharjo adalah TK Aisyiyah.
Ribuan anak didik TK Aisyiyah sekabupaten Sukoharjo beserta orang tuanya memadati Edutorium UMS tadi pagi. Kendati menampung banyak orang, anak didik TK Aisyiyah SeKabupaten Sukoharjo jauh melebihi kapasitas Edutorium UMS. Hingga harus dibagi 2 sesi. Jam 07.00 untuk wilayah Sukoharjo bagian utara. Dan jam 10.00 untuk wilayah Sukoharjo bagian selatan..
Saya menyaksikan sendiri, anak – anak TK Aisyiyah antusias mengikuti acara montase ini. Wajah mereka terlihat berbinar. Bila asing dengan istilah montase, mungkin kita familiar dengan seni menggunting dan menempel pada pola yang sudah tersedia. Itulah montase.
Kendati terlihat sederhana, seni montase sering dijadikan sebagai pembelajaran khusus untuk mengembangkan kemampuan kreativitas cum melatih motorik halus pada anak. Montase sendiri berasal dari Bahasa Inggris, “montage” yang berarti menempel.
Banyak manfaat dari seni montase, tak hanya tentang kreativitas dan kemampuan motorik. Bagi saya, seni montase bisa mengembangkan sensitivitas anak terkait persepsi indrawi melalui kreatif seni. Tak hanya itu, seni montase bisa menstimulasi anak untuk mengungkapkan ide imajinatif dan kreatif. Dengan itu, anak bisa mengembangkan kecerdasan spasial-visualnya. Kecerdasan spasial – visual merupakan salah satu kecerdasan majemuk.
Kecerdasan tak hanya tentang logis – matematis. Masih ada 8 lagi. Selain spasial – visual , ada kecerdasan musikal, verbal- linguistik ( bahasa dan komunikasi), kinestetik- jasmani ( olahraga) interpersonal ( hubungan dengan orang lain ) intrapersonal
( pengendalian diri ), naturalis ( terkait dengan sumber daya alam ) dan kecerdasan eksistensial ( memahami makna kehidupan ).
Saya meyakini dari sekian anak yang mengikuti montase tadi pagi. Kelak akan menjadi seniman besar. Seniman besar dari Sukoharjo yang Alumni TK Aisyiyah. Biidznillah.
Tabik
Yudi Janaka.