Nguter (14/9) – Kajian rutin 14-an Aisyiyah Nguter kembali digelar dengan suasana khidmat di Gedung Setya Jaya, Gatak Rejo, Nguter. Lebih dari 1000 jamaah Aisyiyah dari seluruh ranting se-Kecamatan Nguter menghadiri acara yang juga bertepatan dengan Wisuda Tahfidz Juz 30 bagi para santri senior.
Acara ini menghadirkan Ustadz H. Djumari, S.Ag., M.Si., Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo, sebagai penceramah. Dalam tausiahnya, beliau mengingatkan pentingnya membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an sebagai bentuk ibadah yang tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga memberi kemuliaan di akhirat kelak.
“Orang yang menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an akan memperoleh mahkota kemuliaan untuk dirinya dan orang tuanya di akhirat,” ujar Ustadz H. Djumari dalam tausiyahnya. Beliau juga menekankan pentingnya meneladani perjuangan Rasulullah dalam berjuang dengan harta dan keikhlasan, yang harus diaplikasikan dalam setiap amal ibadah.
Momen istimewa kali ini juga diramaikan dengan wisuda tahfidz Juz 30 yang diikuti oleh ibu-ibu Aisyiyah se-Cabang Nguter. Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Nguter, Ibu Samsiti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program tahfidz ini diharapkan dapat melahirkan generasi pecinta Al-Qur’an. Selain itu, Aisyiyah juga rutin menyelenggarakan wisuda Iqro’ setiap enam bulan sekali sebagai bagian dari program pembinaan.
“Harapan kami, Nguter bisa menjadi kota yang dikenal dengan cinta dan kecintaannya terhadap Al-Qur’an,” tutur Ibu Samsiti.
Di luar gedung, terdapat 14 lapak UMKM binaan bidang ekonomi PCA Nguter yang turut meramaikan acara. Kehadiran UMKM ini menjadi bagian dari upaya Aisyiyah dalam mendukung kemandirian ekonomi jamaah.
Acara ini juga disiarkan secara live streaming oleh tim Pemuda Muhammadiyah bidang media, sehingga jamaah yang tidak dapat hadir tetap bisa mengikuti secara daring. Pengamanan acara ditangani oleh KOKAM dan TSPM yang berkolaborasi untuk memastikan kelancaran, terutama dalam pengaturan lalu lintas dan parkir mengingat banyaknya peserta yang hadir.
Dengan perpaduan kekuatan ruhiyah melalui tausiah dan dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi, Kajian 14-an Aisyiyah Nguter menunjukkan sinergi yang luar biasa dalam membangun masyarakat Islami yang tangguh, baik dari sisi spiritual maupun ekonomi.