KHUTBAH PERTAMA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Jamaah Jum’ah Hafizhakumullah…
Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Hanya semata karena nikmat dan hidayah dari Allah SwT, kita dapat menjalani hari-hari kita dengan beribadah kepada-Nya. Salam serta shalawat semoga selalu Allah SwT curahkan kepada junjungan besar kita Rasulullah Muhammad saw, juga kepada keluarga, serta sahabat dan begitu pula bagi orang-orang yang senantiasa istiqamah meniti jalan beliau hingga hari akhir nanti.
Jamaah Jum’ah Hafizhakumullah…
Selama bulan Ramadhan, kita mendapati kemudahan dalam melaksanakan ibadah dan ketaatan. Baik itu berupa puasa di siang hari atau shalat tarawih di malam hari, serta berbagai amal ibadah yang lainnya. Kita berharap akan mendapatkan pahala besar dari amal-amal tersebut. Namun demikian, kita tidak dapat memastikan apakah amal kita diterima oleh Allah SwT atau tidak. Allah SwT berfirman,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Allah hanyalah menerima amal dari orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. al-Maidah[5]: 27)
Kondisi ini menimbulkan kegelisahan bagi orang-orang shalih terdahulu saat merayakan Idul Fitri. Kegelisahan mereka tidak terkait dengan memiliki atau tidaknya pakaian baru, melainkan dengan ketidakpastian apakah perbuatan baik yang mereka lakukan selama bulan Ramadhan telah diterima oleh Allah SwT atau tidak.
Ulama tabi’in Abdul Aziz bin Abi Rawad menceritakan keadaan para tabi’in di masa itu, “Aku menjumpai para ulama, mereka bersungguh-sungguh dalam beramal shalih. Selesai beramal, timbul keresahan dari diri mereka, apakah amalnya diterima ataukah tidak.”
Jamaah Jum’ah Hafizhakumullah…
Selama bulan Ramadhan, kita memperoleh banyak pengajaran tentang menjalankan syariat dengan sepenuh hati. Bulan Ramadhan juga menjadi waktu pembelajaran bagi kita untuk meningkatkan moralitas. Namun, penting untuk diingat bahwa menjadi hamba yang taat kepada Allah SwT haruslah berlangsung tidak hanya saat Ramadhan, tetapi juga di luar masa itu. Kita harus tetap mengabdikan diri kepada Allah SwT tidak hanya selama Ramadhan, melainkan sepanjang waktu. Allah SwT berfirman,
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ
“Istiqamahlah sebagaimana kamu diperintahkan.” (Qs. Hud [11]: 112)
Jamaah Jum’ah Hafizhakumullah…
Lalu bagaimana kita dapat tetap istiqamah setelah Ramadhan? Secara simpel, berikut ini beberapa langkah yang bisa kita tempuh untuk tetap istiqamah.
Pertama, Berkawan dengan Orang yang Istiqamah. Dalam beristiqamah kita memerlukan kawan yang terus mengingatkan kita mengenai amal-amal shalih atau bisa kita jadikan teladan dalam beramal. Allah SwT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang beriman.” (Qs. At-Taubah [9]: 119)
Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan teman orang shalih dan orang yang jelek adalah bagaikan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Al-Bukhari 2101)
Kedua, Membaca Kisah Orang-Orang Istiqamah. Salah satu cara untuk tetap termotivasi dalam menjalankan amal dengan istiqamah adalah dengan mengambil inspirasi dari kisah-kisah orang-orang shalih, serta mencontoh sikap mereka dalam menjalankan agama. Oleh karena itu, Allah SwT sering kali menghadirkan kisah-kisah para nabi dan orang-orang shalih dalam Al-Qur’an. Allah SwT berfirman, “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Hud [11]: 120)
Jamaah Jum’ah Hafizhakumullah…
Ketiga, Jangan Pernah Meninggalkan Amal yang Wajib. Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللَّهَ فَرَضَ فَرَائِضَ فَلاَ تُضَيِّعُوهَا وَحَرَّمَ حُرُمَاتٍ فَلاَ تَنْتَهِكُوهَا وَحَدَّ حُدُودًا فَلاَ تَعْتَدُوهَا
“Sesungguhnya Allah menetapkan beberapa kewajiban, karena itu, jangan kalian menyepelekannya. Allah mengharamkan beberapa larangan, jangan kalian melanggarnya, dan Allah menetapkan beberapa aturan, jangan melampaui batasnya.” (HR. Daruquthni 4445)
Keempat, Rutinkan Amalan Sederhana. Nabi SAW bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ
“Wahai para manusia, beramal-lah sesuai dengan kemampuan kalian. Karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan sampai kalian bosan. Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang paling rutin dikerjakan meskipun sedikit.” (HR. Al-Bukhari 5861)
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jamaah Jum’ah Hafizhakumullah…
Untuk menjadi pribadi yang istiqamah, jangan pernah lupakan untuk memohon kepada Allah SwT. Kita tidak dapat mencapai kebaikan dan keistiqamahan tanpa pertolongan-Nya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan rutin berdoa.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Wahai (Allah) Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah SwT meneguhkan iman kita dan menjadikan kita orang-orang yang istiqamah sampai akhir hayat nanti. Aamiin…
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Andika Rahmawan, Sekretaris Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Majelis Tabligh PDM Sukoharjo, Sekretaris PCM Blimbing.