SMA Negeri 1 Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat, dulunya adalah Sekolah Guru Bawah (SGB) Maninjau. Di tempat ini, Presiden Soekarno yang juga kader Muhammadiyah pernah datang berkunjung dan berpidato. Tepatnya di bawah pohon beringin yang saat ini masih tegak berdiri.
“Pada saat itu saya masih menjalani pendidikan kelas dua sekolah dasar di Sekolah Rakyat Governemen Kubu Sungai Batang. Kedatangan Presiden RI pertama itu, disambut meriah seluruh masyarakat dan pelajar Salingka Danau Maninjau,” ungkap Angku Yus Datuak Parpatiah, Sabtu, (24/9).
Tokoh Budayawan yang baru mendapat penghargaan Pelestari Budaya Maestro Seni Minangkabau dari Gubernur Sumatera Barat itu menyebut kejadian ini berlangsung pada tahun 1948.
Menurutnya, kunjungan Presiden Soekarno itu kebetulan karena pada masa itu terjadi pemekaran Provinsi Sumatera menjadi Provinsi Sumatera Tengah.
“Sebuah kebanggaan terbesar bagi kami saat itu. Bahkan hingga saat ini masih teringat bisa bertemu, melihat dan menyaksikan langsung pidato berapi-api Soekarno,” kenangnya.
Presiden Soekarno sendiri merekam kunjungan itu lewat pantun berbunyi, “Kalau adik makan pinang, makanlah dengan sirih Hijau. Jika adik datang ke Minang, jangan lupa singgah ke Maninjau.”
Lebih lanjut, Angku Yus menjelaskan bahwa SGB Maninjau merupakan sekolah mencetak guru-guru pengajar di tingkat sekolah dasar atau guru SD. Kejadian menonton pidato Presiden Soekarno itu tejadi ketika dirinya masih kelas 2 SD.
“Saat itu saya sekolah di Sekolah Rakyat Governemen kelas 2 SD yang terletak di sekitar lapangan sepak bola Jorong Kubu, Nagari Sungai Batang. Kemudian sekolah itu berubah menjadi gedung SMEP atau Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, sekolah setingkat SMP,” ungkapnya.
Sejak Orde Baru, SMEP hilang kemudian lahir Sekolah Dasar Negeri 6 Kubu, yang terletak tidak jauh dari Gedung SMEP. Sedangkan Sekolah Rakyat Government pindah dan berubah nama menjadi SDN 06 Kubu Sungai Batang.
“Terkait dan mengingat sekolah-sekolah pada saat itu ada pula SKP atau Sekolah Kepandaian Putri. Kalau tidak salah berada di Matur. SMPI atau Sekolah Menengah Pertama Islam berubah nama menjadi MTsS Maninjau. Sebelumnya bernama Tsanawiyah School dikelola Udin Rahmani, guru dari Hajjah Rangkayo Rasuna Said,” tuturnya.
Selain itu, Angko Yus juga mengingat, MTsS Muhammadiyah Sungai Batang saat ini dulunya bernama Ihya Ulumuddin. Didirikan Syekh Yusuf Amrullah bersama Kakak kandungnya Dr. Haji Abdul Karim Amrullah (panggilan akrap Inyiak Rasul, merupakan Ayah Kandung dari Buya Hamka) dibantu kakak iparnya, tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, A.R. Sutan Mansur.
“Ihya Ulumuddin berganti nama Madrasah Tsanawiyah itu disebut-sebut sekolah agama pertama di Indonesia,” pungkasnya. (afn)