Studi Ekskursi 2024: Kenalkan Nilai Budaya dan Arsitektur kepada Mahasiswa Baru UMS

SURAKARTA – Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur (KMTA) Program studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Studi Ekskursi (Studek) yang merupakan rangkaian dari Sapamaba dengan kegiatan dilakukan di luar kampus. Kegiatan ini diikuti oleh 140 mahasiswa baru Program Studi Sarjana Arsitektur FT UMS angkatan 2024, didampingi oleh 85 panitia dari KMTA.

Ketua Pelaksana Studek 2024, Salman Al Farisi mengungkapkan bahwa acara ini merupakan rangkaian terakhir dari Sapamaba yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru. Program ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan wadah belajar mahasiswa baru untuk mengaplikasikan pengetahuan dasar yang telah dipelajari selama masa orientasi.

“Acara ini juga menjadi wadah pengenalan dunia arsitektur kepada mahasiswa baru, untuk belajar memahami secara langsung di lapangan dengan cara menggali informasi dari suatu tempat dan di lingkungan kerja,” ungkapnya Selasa, (3/12).

Studek ini, lanjutnya, dilaksanakan di kota Yogyakarta meliputi kunjungan ke beberapa biro arsitektur, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Malioboro. Di antara biro arsitekturnya adalah: Caritra Indonesia, Esca Studio, Saturasi Architect, dan KEA Design Studio.

Dosen Arsitektur UMS, Dody Irnawan, S.T., M.T., IAI, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan dan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami nilai-nilai arsitektur, sejarah, dan budaya.

“Mahasiswa mendapatkan pengalaman visual dan ruang, sekaligus kesempatan untuk berdialog langsung dengan para profesional di bidang arsitektur. Ini adalah cara yang efektif untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap arsitektur yang bermakna,” ujarnya.

Menurut Dody, pengalaman ini tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga inspiratif.

“Dengan memahami arsitektur Keraton Yogyakarta, mahasiswa diharapkan mampu menghormati nilai-nilai budaya dan sejarah dalam setiap rancangan bangunan yang mereka buat di masa depan. Ini adalah langkah penting dalam menjaga dan mengembangkan arsitektur yang tidak hanya indah, tetapi juga bermakna,” tambahnya.

Program ini diharapkan menjadi pondasi yang kuat bagi mahasiswa baru dalam menjelajahi dunia arsitektur, sekaligus memupuk rasa cinta terhadap warisan budaya Indonesia. KMTA UMS berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa di masa mendatang sebagai bagian dari upaya mencetak generasi arsitek yang kompeten dan berwawasan luas.

Ketua KMTA UMS, Fauzan Khusnazilan Naris, juga menjelaskan bahwa acara ini bertujuan mempererat hubungan antar mahasiswa baru sekaligus memperkenalkan dunia arsitektur secara langsung.

“Studek adalah acara penyambutan mahasiswa baru yang sudah menjadi agenda tahunan. Setelah pandemi Covid-19, program ini kembali dirancang secara luring agar lebih efektif dalam membangun keakraban serta memberikan pemahaman tentang dunia arsitektur,” ungkap Fauzan.

Dalam kegiatan pada hari Rabu, (20/11) mahasiswa baru diajak mengunjungi biro konsultan arsitektur dan bangunan dengan nilai arsitektur khas. Hal ini bertujuan menunjukkan luasnya cakupan dunia arsitektur, baik dari segi perancangan bangunan, pelestarian budaya, hingga kebermanfaatan lingkungan.

Fauzan menambahkan bahwa Studek tidak hanya mengenalkan arsitektur sebagai disiplin ilmu, tetapi juga mendorong mahasiswa baru untuk lebih adaptif.

“Kami berharap mahasiswa baru mampu beradaptasi dengan ruang lingkup arsitektur, baik secara akademik maupun non-akademik. Mereka juga diharapkan aktif berinteraksi, baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan masyarakat, seperti para profesional di biro konsultan,” pungkasnya. (Fika/Humas)

Ikuti kami

@pdmSukoharjo