Sukoharjo, 11 Juni 2025 – Program dapur umum Muhammadiyah Berbagi Gizi (MBG) tidak hanya fokus pada aspek pemenuhan gizi masyarakat. Program ini juga dirancang untuk membentuk ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Ahmad Ma’ruf, Sekretaris Kornas Badan Gizi Nasional (BGN) PP Muhammadiyah, menyatakan bahwa seluruh proses pendanaan untuk dapur umum telah dirancang dengan sistem yang transparan dan aman. “Kami sudah siapkan sistem pencairan melalui Virtual Account. Begitu dapur memenuhi standar kelayakan, dana akan langsung tersedia,” jelasnya.
Namun, keistimewaan program ini terletak pada pendekatannya yang memberdayakan warga sekitar. Kebutuhan dapur seperti beras, sayur, ikan, dan kebutuhan pokok lainnya tidak akan diambil dari luar daerah, melainkan dibeli langsung dari petani dan pedagang lokal.
“Kami ingin perputaran ekonomi terjadi di sekitar dapur. Ini akan memberi efek berganda, bukan hanya dari sisi gizi, tetapi juga dari segi penguatan ekonomi masyarakat kecil,” kata Ahmad.
Dengan demikian, dapur MBG diharapkan bisa menjadi model sinergi antara program sosial, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi warga. Jika sukses di Sukoharjo, program ini akan diperluas ke kabupaten lain yang telah menyatakan minat untuk mereplikasi model serupa. (Ahimza)