Riset PKM-RE UMS: Potensi Minyak Biji Alpukat Sebagai Nanocarrier DNA pada Sel Kanker Payudara

WhatsApp Image 2025-09-09 at 2.07.31 PM
Bagikan Juga Ke

SURAKARTA – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berupaya menjawab tantangan atas banyaknya kasus kanker utamanya kanker payudara. Mahasiswa ini tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dan mendapatkan hibah dana dari Kemendiktisaintek.

Tim ini diketuai oleh Nadya Putri Adisty bersama dengan rekannya Lutfiana Zulfa (Farmasi), Yudha Pratama (Kedokteran), Maryam Mahdiyyah (Farmasi), dan Obiet Gara R (Kedokteran) sebagai anggota. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing Febrimarsa, S.Si., M.Sc., Ph.D dalam memperdalam ide yang mereka miliki.

Nadya Putri Adisty selaku ketua tim menceritakan awal mula dari ide penelitian ini. Timnya melihat banyaknya kasus kanker, khususnya kanker payudara. Nadya menyebut, organisasi kesehatan dunia (WHO) menjelaskan bahwa kanker merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia, dengan hampir 10 juta kematian. Kemudian WHO juga menyebutkan bahwa pada tahun 2022 terdapat 2,3 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dengan 670.000 kematian.

“Saat ini terdapat berbagai metode pengobatan untuk kanker, salah satunya yaitu terapi gen. Namun, terdapat tantangan dalam terapi gen, yaitu dalam hal metode penghantaran untuk meningkatkan penyerapan DNA ke dalam sel,” kata Nadya, Selasa (9/9).

Menurut timnya, diperlukan metode penghantaran yang lebih efektif, salah satunya dengan menggunakan lipid nanocarrier. Oleh karena itu, pada PKM-RE ini timnya berinovasi untuk memanfaatkan minyak biji alpukat sebagai lipid nanopartikel pembawa DNA terhadap sel kanker payudara.

“Jadi di sini kami membuat semacam lipid carrier yang berukuran nano (sangat kecil), yang dapat menghantarkan DNA (yang membawa gen editing Cas9) ke sel kanker payudara pada terapi gen. Harapannya agar terapi tersebut dapat lebih efektif,” jelas Nadya.

Tim memutuskan untuk menggunakan minyak biji alpukat dengan tujuan untuk memanfaatkan biji alpukat yang seringkali dianggap sebagai limbah dan dibuang oleh masyarakat. Padahal, biji alpukat memiliki potensi untuk dijadikan sebagai lipid nanopartikel pembawa DNA. Dari artikel yang dibacanya, biji alpukat mengandung minyak dengan kadar yang cukup tinggi, berkisar 15% hingga 25% dari berat kering biji (Maulana & Aiyubi, 2019).

Lalu, minyak biji alpukat mengandung senyawa lipid seperti asam lemak, trigliserida, dan ester metil asam lemak yang memiliki kemampuan larut dalam membran sel (Risyad dkkl., 2016). Biji alpukat juga kaya akan komponen bioaktif seperti flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, dan minyak atsiri. Senyawa ini dapat berkontribusi pada stabilitas dan perlindungan molekul DNA dari kerusakan oksidatif selama proses penghantaran (Ambarwati. R & Rustiani, E., 2022)

Tim PKM-RE mengusung judul “Inovasi Minyak Biji Alpukat sebagai Lipid Nanopartikel Pembawa DNA terhadap Sel Turunan Kanker Payudara” setelah melakukan beberapa kali berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

Kegiatan PKM yang dilakukan oleh timnya berupa riset di laboratorium Biologi Fakultas Farmasi UMS. Riset dilakukan mulai dari proses penyiapan plasmid, pembuatan lipid nanopartikel, uji sifat fisik, hingga uji ini vitro pada sel kanker.

Luaran dari program ini diharapkan didapatkannya minyak biji alpukat yang terbukti dapat menghantarkan DNA ke sel kanker payudara. Selain itu juga hasil riset akan dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah, laporan kemajuan, laporan akhir, dan publikasi melalui media sosial tim yaitu @avogen.reums. (Maysali/Humas)


Bagikan Juga Ke

Ikuti kami

@pdmSukoharjo