KUALA LUMPUR – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi salah satu dari 102 perguruan tinggi di Indonesia yang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Kesepakatan ini bertujuan memperkuat akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Penandatanganan berlangsung di Hotel Nilai Spring Resort, Negeri Sembilan, Selasa (9/9). Acara tersebut disaksikan langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta dari berbagai daerah di Indonesia.
Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, yang hadir sebagai penandatangan, menegaskan kerja sama ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan langkah strategis untuk memperluas pengabdian perguruan tinggi Indonesia di ranah internasional.
“Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral mendukung KBRI dalam menyediakan pendidikan yang layak dan bermutu bagi anak-anak pekerja migran. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata di sanggar bimbingan,” ujarnya, Rabu (10/9).
Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi penyelenggaraan KKN Internasional Mengajar, pengembangan sumber daya manusia untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta penempatan mahasiswa dan dosen pembimbing di berbagai wilayah di Semenanjung Malaysia.
Duta Besar RI untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono menyambut baik keterlibatan perguruan tinggi Indonesia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak migran.
“Kami percaya melalui sinergi ini, pendidikan anak-anak pekerja migran dapat ditingkatkan sehingga mereka tidak tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan. Program ini juga memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia,” kata dia.
MoU ini akan berlaku selama empat tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Kehadiran 102 perguruan tinggi sebagai peserta penandatangan menunjukkan tingginya komitmen dunia akademik Indonesia dalam memberikan solusi konkret atas tantangan pendidikan di luar negeri.
Bagi UMS, kesepakatan ini menjadi wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung diplomasi pendidikan Indonesia. Melalui pengabdian dan kehadiran mahasiswa di sanggar bimbingan, UMS berharap mampu memperkuat kapasitas generasi muda Indonesia di Malaysia.
Dengan adanya MoU ini, UMS optimistis akan terwujud keberlanjutan program pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas komunitas diaspora Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi universitas untuk mencerahkan, unggul, dan berkontribusi di kancah global. (Al/Humas)