SURAKARTA – Tim Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng RSU Darmayu Madiun menggelar Edukasi Pengelolaan Limbah Rumah Sakit dengan luaran SPO (Standar Prosedur Operasional).
Ketua Tim Pengabdian, Dr. dr. Burhannudin Ichsan, M.Med.Ed., M.Kes., menyampaikan bahwa pada permasalahan limbah terjadi peningkatan volume limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh bertambahnya jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan medis.
“Semakin tinggi pelayanan medis maka semakin banyak pula limbah medis yang dihasilkan. Limbah RS dapat berupa jarum suntik bekas, perban, dan bahan medis lainnya. Tanpa penanganan yang benar, limbah medis ini dapat menciptakan risiko kesehatan masyarakat, termasuk penyebaran penyakit dan kontaminasi lingkungan,” ungkapnya Kamis, (19/9).
Selain itu, lanjutnya, rendahnya kesadaran dan pemahaman mengenai limbah medis dapat mengakibatkan perilaku pembuangan yang tidak aman dan merugikan.
“Tujuan utama pengabdian ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam kepada staf Rumah Sakit tentang dampak dan cara penanganan limbah medis. Diharapkan pemahaman ini berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan sekitar dan mengurangi dampak negatif dari limbah medis,” ujar Dosen UMS itu.
Menurutnya, secara spesifik penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemisahan limbah medis, penggunaan tempat penyimpanan sementara yang aman, serta pengangkutan limbah medis dengan protokol keamanan yang sesuai.
“Prodi Magister Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (MARS FK UMS) melakukan pelatihan dan penyuluhan sehingga tenaga medis RSU Darmayu Madiun dapat mengenal dan menyikapi mengenai limbah medis, menjaga keamanan dan kesehatan bersama,” tambahnya.
Bertempat di Aula RS, kegiatan ini dibuka oleh dr. Djemiran selaku direktur RSU Darmayu dan dihadiri sebanyak 25 peserta yang merupakan tenaga medis RSU Darmayu Madiun.
“Dari hasil evaluasi, didapatkan hasil yaitu peningkatan signifikan dibandingkan dengan prestest, hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan terkait tata kelola limbah RS dapat meningkatkan pengetahuan Staff RSU Darmayu Madiun,” tegasnya.
Tak hanya itu, Tim P2AD MARS FK UMS berhasil menyempurnakan SOP Penanganan Limbah Non Infeksius dan SOP Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Medis.
“Alhamdulillah kolaborasi antara Tim P2AD MARS FK UMS dan Civitas Hospitalia RSU Darmayu Madiun dapat berjalan lancar dan semoga senantiasa memberikan kemanfaatan bagi kedua belah pihak, masyarakat serta lingkungan dalam kaitannya dengan kesadaran tata kelola limbah rumah sakit,” pungkasnya.
Anggota tim P2AD ini terdiri dari Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes., Sp.DVE, Dipl.STD-HIV/AIDS, FINSDV, FAADV., Dr. Aflit Nuryulia Praswati, S.E., M.M., dr. Raafika Studiviani Dwi Binuko, M.M.R., Muhammad Dhiyaul Mushhaf, Sitaresmi Raras Nirmala, Indah Sri Astuti dan Achyarnis. (Fika/Humas)