Dosen UMS dan Yonsei University Berkolaborasi Kembangkan Model Pendeteksi Ujaran Kebencian

WhatsApp Image 2025-09-10 at 10.55.41 AM
Bagikan Juga Ke

SURAKARTA – Dosen Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Endang Wahyu Pamungkas, S.Kom., M.Kom., Ph.D. baru-baru ini melakukan penelitian untuk mengembangkan model pendeteksi ujaran kebencian di media sosial.

Pria yang akrab disapa Dadang itu berkolaborasi dengan Professor Min Song dari Yonsei University, Korea Selatan, dan mahasiswa postdoctoral Yonsei University, Arida Ferti Syafiandini. Penelitian tersebut bertajuk “Automatic Detection of Hate Speech Contents in Multimodal Social Media”.

Dadang mengatakan penelitian tersebut merupakan penelitian fundamental. Targetnya saat ini adalah publikasi artikel penelitian. “Saat ini sedang proses review di jurnal ilmiah,” jelas dia, Rabu (10/9).

Dalam penelitian ini, Dadang menyiapkan 5.019 data. “Sekitar 3.600-an data berlabel ujaran kebencian dan 1.300-an berlabel bukan ujaran kebencian,” ujar Dadang.

Dadang memperoleh data tersebut dari media sosial X. Isinya berupa teks, gambar, maupun cuitan warganet. Ia juga mengambil data berupa cuitan yang mengandung gambar. “Beberapa keyword (kata kunci) yang telah kami tetapkan juga kami ambil datanya,” imbuh dia.

Dadang mengakui topik ujaran kebencian di Indonesia sangat luas. Ia lalu mempersempit topik ujaran kebencian tersebut menjadi tujuh target. Meliputi perempuan atau wanita, muslim, LGBTQ individual, nonmuslim, etnis Arab, etnis Tionghoa, dan pengungsi Rohingya.

Proses analisis data, Dadang melanjutkan, turut melibatkan ahli bahasa dan pengamat sekaligus pengguna aktif media sosial. “Kami melibatkan mereka untuk menganotasi data yang kami peroleh,” tambahnya. Data hasil anotasi tersebut digunakan untuk melatih akal imitasi atau AI.

Perangkat komputer yang digunakan untuk melatih AI adalah komputer super milik Yonsei University. Dadang dapat mengakses sistem komputer Yonsei University langsung dari Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari kesepakatan antara UMS dengan Yonsei University yang ditandatangani pada akhir 2023.

“Perangkat yang dimiliki Yonsei ini sangat membantu kami dalam penelitian ini,” jelasnya.

Jika dikalkulasikan ke dalam rupiah, Dadang mengatakan dukungan Yonsei University tersebut dapat bernilai Rp240 juta. Menurut kerja sama itu pula, kontrak penelitian berlangsung selama dua tahun.

Dadang mengakui jika riset fundamental yang ia lakukan perlu pengembangan lebih lanjut. Target besar yang hendak ia capai adalah menghasilkan model AI pendeteksi ujaran kebencian secara otomatis.

“Semoga nanti dapat kami eksplor lebih jauh dan mungkin kami libatkan eksperimen dengan bahasa lain,” tandasnya. (Gede/Humas)


Bagikan Juga Ke

Ikuti kami

@pdmSukoharjo