Sukoharjo- Pada hari selasa (18/12) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo mendapat kunjungan dari wakil bupati terpilih Eko Sapto Purnomo atau yang biasa dikenal dengan mas Sapto mengingat usianya yang masih muda, pada kesempatan agenda kunjungan silaturahmi tersebut merupakan agenda lanjutan atas terpilihnya sebagai wakil bupati sukoharjo bersama dengan pasangan Etik Suryani melalui ketetapan KPU yang nantinya direncanakan akan dilantik pada bulan Februari mendatang.
Pada kunjungannya ke PDM Sukoharjo yang dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus harian majelis lembaga serta ortom mas Sapto menyampaikan terimakasih sudah bisa hadir di kantor PDM Sukoharjo yang bertepatan dengan rapat harian pengurus dengan diterima sangat baik, ia juga menyampaikan terimakasih atas dukungan dalam suksesi pilkada yang lalu dimana muhammadiyah sangat berperan penting dalam memberikan perannya tersebut “terimakasih kepada seluruh pimpinan pengurus yang sudah mendukung berjalannya pilkada sehingga dapat berjalan dengan aman lancar” terangnya. selain itu ia juga menyampaikan bahwa nantinya jika ada kesempatan akan memberdayakan kader muhammadiyah pada masa kepemimpinannya “nanti semoga kita dapat terus berkerjasama untuk menjadikan sukoharjo lebih maju lagi”tegas beliau.
Guntur Subyantoro selaku salah satu wakil PDM dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya pemerintah dalam menggandeng ormas islam dalam rangka untuk mengawal program-program serta kebijakan-kebijakan yang nantinya dijalankan, “alhamdulillah mas sapto ini juga merupakan kader sehingga nantinya semoga dapat bekerjasama dengan muhammadiyah entah dalam bidang pendidikan mapun lainnya”terangnya, Guntur juga menjelaskan pada periode bupati sebelumnya juga berjalan bersama dengan ormas islam sehingga segala aspek yang berkaitan dengan islam dapat dipenuhi dan diberdayakan. Selain menerima paparan dari mas Sapto juga diberikan waktu untuk tanya jawab sharing bersama oleh undangan yang hadir dan ditutup oleh Djumari selaku ketua PDM Sukoharjo yang berpesan agar apa yang menjadi titipan dari muhammadiyah bisa diupayakan sebagaimana yang menjadi harapan persyarikatan.
