SURAKARTA- Pembahasan mengenai neraka kini cenderung terabaikan seiring perkembangan zaman. Banyak anak sekarang tidak mengetahui bagaimana gambaran penghuni neraka. Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Dr. Ainur Rha’in, S.Th.I, M.Th., mengupas bagaimana gambaran neraka serta penghuni di dalamnya menurut QS. Al-Mudatsir.
Ia memaparkan kondisi neraka ketika kiamat tiba. Neraka Saqar digambarkan sebagai neraka yang penuh kesakitan dan kesengsaraan tiada henti. Neraka ini diperuntukkan bagi orang yang menghina ajaran Islam.
Penghuni neraka bagaikan orang paling bangkrut karena akan merasakan siksaan neraka selamanya. Orang yang masuk kedalamnya akan dibakar dengan api yang sangat panas yang akan membakar kulitnya.
“Ketika api itu membakar kulit hingga menghitam, melepuh, dan mengelupas maka kulit itu akan diganti Allah dengan kulit baru. Begitupun seterusnya. Proses pergantian kulitnya sakit sekali,” jelas Ainur, Kamis (11/9). Materi tersebut disampaikan dalam Kajian Tafsir UMS melalui Zoom Meeting.
Selain itu ia juga menjelaskan bagaimana dahsyatnya neraka Jahannam. Ketika kiamat tiba, neraka Jahannam dihadirkan dengan 70 ribu tali kekang, setiap kekang terdapat 70 ribu malaikat yang menariknya.
“Yang dijelaskan itu baru yang menariknya, belum termasuk malaikat penjaganya, malaikat yang menyiksanya dan malaikat yang di dalamnya,” lanjutnya.
Ainur juga menjelaskan ciri-ciri penghuni neraka, di antaranya yakni orang yang tidak menunaikan sholat, tidak memberi makan orang miskin, berbicara bathil, dan tidak mempercayai Hari Pembalasan (kiamat).
“Hal paling utama yang membedakan kita (orang muslim) dengan orang kafir itu sholat. Malaikat berkata seandainya aku tidak diperintahkan oleh Allah untuk memberi rezeki, tidak akan sudi aku memberikan kepada orang yang tidak shalat,” jelasnya.
Kajian ini juga menyoroti tentang maraknya informasi hoax yang banyak ditemukan di media sosial. Orang yang menyebarkan informasi hoax termasuk dalam orang yang bathil yaitu menutupi kedzaliman dengan kedzaliman.
“Penghuni neraka itu keras kepala, diingatkan kebaikan tidak mau. Kata-kata nya kasar dan kotor dan mudah mendzalimi orang lain,” lanjutnya.
Dosen FAI UMS itu mengingatkan kita untuk mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat dengan membekali diri dengan ilmu tentang akhirat, baik surga maupun neraka. Ia menekankan kepada kita agar jangan sampai kita menjadi bagian dari penghuni neraka. (Aisyah/Humas)