Khutbah Jum’at: Ridha Allah dalam Mencapai Rezeki yang Sempurna

Oleh: Muh. Fatahillah Suparman, MPsi, MPd pengasuh Ma’had Aly Ki Bagus Hadikusumo

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ اَمَّا بَعْدُ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ # يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. # يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَأَفْضَلُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه والسلام، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ َوكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ

Ma’asyiral muslimīn Rahimakumullāh.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah atas segala limpahan nikmat lengkap dan sempurna yang kita rasa, nikmat Iman dan Islam bersan­ding dengan nikmat sehat dan sempat. Salam dan shalawat moga terlimpahcurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam, yang selalu kita tunggu syafaat di hari kiamat kelak.

Jamah yang dimuliakan Allah

Setelah kita membahas tentang dua jenis rizki terendah dan tertinggi, kita lanjut pada pembahasan Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi, tentang rizki yang paling baik atau paling utama (Afdhol) dan rizki yang paling sempurna (tamam),

‏ يقُولُ الشَيْخُ مُحَمَّدُ مَتَوَلِّي الشَّعْرَاوِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ:

وصَلَاحُ الأَبْنَاءِ أَفْضَلُ أنْوَاعِ الرِّزْقِ ورِضَا رَبِّ العَالَمِينَ فَهُوَ تَمَامُ الرِّزْق

بَارَكَ اللَّهُ فِي أَرْزَاقِكُمْ، وَعَافَى أَبْدَانَكُمْ، وَأَصْلَحَ أَبْنَاءَكُمْ، وَرَضِيَ عَنْكُمْ

Berkata Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rowi Rahimahullah:

Kesholehan anak-anak adalah bentuk rezeki yang terbaik, dan Ridha dari Tuhan semesta alam adalah rezeki yang sempurna.

Semoga Allah memberkahi rezeki-rezeki kalian, men­jaga kesehatan kalian, memperbaiki anak-anak kalian, dan meridhai kalian.”

Anak sholeh

Orangtua kita sering memberikan ungkapan “Mikul Duwur Mendem Jero“, yang artinya seorang anak itu memberikan manfaat ke­baikan kepada orangtuanya dan menyimpan ke­kurangan sedalam-dalamnya.

Selaras de­ngan hadits bahwa salah satu amal yang selalu mengalir di kubur dan di akherat nanti adalah doa ank-anak kita,

إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Jika anak adam meninggal dunia, amalnya menjadi putus kecuali tiga hal: shadaqah jari­yah, ilmu yang dman­faatkan, atau anak shalih yang men­doakan dia. (HR. Muslim)

Bahkan doa anak shaleh itu bisa mengangkat derajat orang­­tua yang seharusnya men­dapat sik­sa berubah menjadi nikmat di surga, sebagaimana dalam hadits, dari Abu Hurairah radhi­yallahu anhu ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ؟ فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan meng­angkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; ‘Wahai Rabb, dari mana semua ini aku dapatkan? maka Allah berfirman, “Dari istighfar anakmu untukmu” [HR. Ahmad]

Itulah  hadiah dari anak yang shalih. Anak-anak kita adalah aset bagi kita. Dialah yang akan meneruskan perjuangan kita di dunia dan di akhirat. Dia bisa menjadi ladang pahala bagi kita. Anak juga bisa memberikan kebaikan bagi kedua orang tuanya.

Diantaranya adalah do’a anak yang shalih dan istighfar dari mereka untuk kedua orang tuanya akan menjadikan kedua orang tuanya menem­pati kedudukan di surga.

mengejar  ridho rabb

Para ahli hikmah juga berkata:

رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لَا تُدْرَكُ * وَرِضَا اللَّهِ غَايَةٌ لَا تُتْرَكُ

فَاتْرُكْ مَا لَا يُدْرَكُ * وَأَدْرِكْ مَا لَا يُتْرَكُ

“Rida manusia merupakan tujuan yang tidak bisa diraih, sedangkan rida Allah merupakan tujuan yang tidak boleh ditinggalkan

Ridho Allah adalah di atas segalanya walau harus bersamaan dengan murka manusia. Takut akan penerimaan manusia, meski me­langgar aturan-Nya, bikin hubungan dengan-Nya terganggu. Makin fokus pada manusia, risiko murka-Nya makin besar.

Mengambil pelajaran dari hadits yang di­riwayatkan ummul mukminin ‘Aisyah Radhi­yallahu ‘Anha, dalam hadits,

مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ

Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barang­siapa yang men­­cari ridho manu­sia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada ma­nu­sia.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban, shahih)

Sebagaimana keterangan dalam Tuhfatul Ahwadzi (7: 82), maksud hadits diatas adalah,

Allah akan cukupkan dia dari beban manusia” adalah Allah akan menjadikan dia sebagai golongan Allah dan Allah tidak mungkin menyengsarakan siapa pun yang bersandar pada-Nya. Dan golongan Allah (hizb Allah), itulah yang bahagia.

Sedangkan maksud “Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia” adalah Allah akan menjadikan manusia menguasainya hingga menyakiti dan berbuat zholim padanya.

Ridha Allah lebih besar dari surga

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ لِأَهْلِ الْجَنَّةِ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَقُولُونَ لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ فَيَقُولُ هَلْ رَضِيتُمْ فَيَقُولُونَ وَمَا لَنَا لَا نَرْضَى وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَيَقُولُ أَنَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالُوا يَا رَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُ أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا

Dari Abu Said Al Khudzri mengatakan, Rasu­lullah Shallallahu’alaihi wasalalm ber­sabda: “Allah tabaraka wata’ala berfirman kepada penghuni surga; ‘Wahai penghuni surga! ‘ ‘Baik, dan kami penuhi panggilan-Mu, ‘ Jawab peng­huni surga. Allah berfirman; ‘telah puaskah kalian?’ mereka menjawab; ‘Bagai­mana mung­kin kami tidak puas, semen­tara Engkau telah memberi kami yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu.’ Maka Allah berrfirman; ‘Sekarang Aku beri kalian suatu yang lebih utama daripada itu.’ Penghuni surga bertanya; ‘Wahai rabbi, apa yang lebih utama dari kesemuanya? ‘ Allah berfirman; ‘Kuhalalkan keridhaan-Ku untuk kalian, dan Aku tidak murka kepada kalian selama-lamanya.'” (HR. Bukhari).

Ridho Allah adalah tujuan tertinggi. Lebih penting dari penerimaan manusia. Meski harus bersamaan dengan kema­rahan manusia, kebe­ra­daan kita di sisi-Nya adalah yang paling berharga. Allah berjanji memberikan yang lebih baik dari surga: keridhaan-Nya yang abadi.

Ma’asyiral muslimīn Rahimakumullāh.

Demikian khutbah pertama,

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 Khutbah Kedua,

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَنَا مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وتزودوا فإن خير الزاد التقوى

Jamah yang dimuliakan Allah

Sebagai penutup, materi lengkapnya dari dua kali khutbah ini adalah:

يقُولُ الشَيْخُ مُحَمَّدُ مَتَوَلِّي الشَّعْرَاوِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ:

الْمَالُ: هُوَ أَدْنَى دَرَجَاتِ الرِّزْقِ،

الْعَافِيَةُ: أَعْلَى دَرَجَاتِ الرِّزْقِ،

صَلَاحُ الْأَبْنَاءِ: أَفْضَلُ أَنْوَاعِ الرِّزْقِ،

أَمَّا رِضَا رَبِّ الْعَالَمِينَ: فَهُوَ تَمَامُ الرِّزْقِ.

بَارَكَ اللَّهُ فِي أَرْزَاقِكُمْ، وَعَافَى أَبْدَانَكُمْ، وَأَصْلَحَ أَبْنَاءَكُمْ، وَرَضِيَ عَنْكُمْ .

Syaikh Muhammad Mutawally Asy-Sya’rawi, semoga Allah merahmatinya, berkata:

Harta adalah salah satu bentuk rezeki yang paling rendah, Kesehatan adalah salah satu bentuk rezeki yang paling tinggi, Kesholehan anak-anak adalah bentuk rezeki yang terbaik, dan Ridha dari Tuhan semesta alam adalah rezeki yang sempurna.

Semoga Allah memberkahi rezeki-rezeki kalian, menjaga kesehatan kalian, memperbaiki anak-anak kalian, dan meridhai kalian.” (www.odabasham.net/)

Jamaah rahimakumullah…

Mari kita akhiri khutbah kali ini dengan doa,

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ مُحَمَّدٍ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ._ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهٗ وَيُكَافِى مَزِيْدَهٗ

يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِكَ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فيَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَالْمُسلِمِين

وَجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ

اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا… وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

 وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ, رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Terima kasih, Wassalamualaikum Warah­ma­tullahi Wabarakatuh

Ikuti kami

@pdmSukoharjo