SURAKARTA – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini semakin masif. Hal itu telah merambat ke ranah pendidikan dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Salah satu dampak negatif dari penggunaan AI ialah menurunnya tingkat kognitif dan kreatif siswa apabila tidak digunakan dengan bijak.
Melihat hal tersebut, tim Laboratorium Literasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) segera bertindak dengan melakukan pengabdian di sekolah-sekolah. Sasaran kali ini ialah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.
Pengabdian ini dilakukan dengan empat fase yang meliputi (1) introduksi, (2) induksi, (3) evaluasi, dan (4) keberlanjutan. Pada fase pertama atau intoduksi, tim laboran yang terdiri atas 6 mahasiswa dan 1 dosen pembimbing PBSI FKIP UMS melakukan kegiatan berupa perizinan, konsultansi, dan pendataan peserta. Pengajuan perizinan kepada Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dilaksanakan pada 22 Juli 2024.
Setelah mendapatkan izin, selanjutnya dilakukan konsultansi tema pengabdian kepada guru pamong mata pelajaran Bahasa Indonesia pada 31 Juli 2024 dan menyeapakati tema “Pemanfaatan Aplikasi Gemini untuk Menulis Cerpen dengan Metode Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM)”.
Di samping konsultasi, tim laboran juga melakukan observasi kebutuhan berkaitan dengan tema. Data-data ini untuk memetakan pengetahuan siswa.
“Kegiatan kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa PBSI FKIP UMS ini, bermaksud memberi pengalaman untuk mengasah soft skill mahasiswa dalam merancang, melaksanakan, dan melakukan evaluasi kegiatan,” ujar Dr. Main Sufanti, M.Hum., selaku pembimbing dan ketua Laboratorium Literasi PBSI FKIP UMS.
Menurutnya, kegiatan ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan ilmu pengetahuannya kepada peserta didik di sekolah.
Fase selanjutnya ialah induksi. Pada fase ini, tim laboran melakukan workshop menulis cerpen metode Amati Tiru Modifikasi (ATM) dengan memanfaatkan aplikasi Gemini. Workshop dilaksanakan dengan ceramah, tanya jawab, dan praktik dalam kurun waktu 2 jam.
“Para siswa diajak langsung menulis cerpen metode ATM dipandu tahap demi tahap, sampai siswa dapat menghasilkan karya tersebut. Cerpen hasil Gemini memuat tiga tokoh, latar, rangkaian peristiwa, dan judul yang akan dimodifikasi oleh siswa. Workshop dilaksanakan pada 10 Oktober 2024 di kelas XI 1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dengan jumlah peserta 18 siswa. Hasil kegiatan workshop berupa cerpen hasil modifikasi dalam bentuk tulisan pada folio bergaris,” paparnya.
Berikutnya yaitu fase evaluasi. Pada fase ini, lanjut Main Sufanti, hasil workshop dilanjutkan dengan pendampingan kepada siswa-siswa untuk menulis cerpen metode ATM perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian program yaitu penguatan kemampuan siswa SMA dalam menulis cerpen metode ATM dengan memanfaatkan aplikasi Gemini.
Dengan demikian, ada kemampuan mendasar yang dievaluasi yaitu kemampuan modifikasi cerpen hasil Gemini. Kemampuan modifikasi cerpen meliputi modifikasi nama tokoh, latar, rangkaian peristiwa, dan judul.
“Fase terakhir ialah fase keberlanjutan. Kegiatan pengabdian ini akan terus dilanjutkan, baik secara kualitas dan kuantitas. Tim Pengabdian Masyarakat UMS akan melakukan pendampingan terus menerus, sehingga para siswa berhasil mempublikasikan modifikasi cerpen hasil Gemini,” terangnya.
Publikasi bisa berupa kumpulan cerpen yang dibukukan atau diunggah di media sosial. Pendampingan diharapkan dapat memberi motivasi kepada siswa untuk terus mengungkapkan perasaan dan pikiran melalui cerpen.
Menurut Sriyatmi selaku guru Bahasa Indonesia menyatakan bahwa kegiatan ini memiliki banyak manfaat.
“Sekolah sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh tim. Sangat membantu sekali dalam proses belajar mengajar. Keterampilan menulis merupakan tantangan siswa dalam belajar, dengan bantuan tersebut, siswa akan lebih mudah menghasilkan karya dalam bentuk tulisan dengan memodifikasinya,” pungkasnya. (Fika/Ammar/Humas)