Muhammadiyah Resmikan Pipanisasi dan Bak Penampungan Air

WhatsApp Image 2025-04-29 at 05.44.59
Bagikan Juga Ke

BOYOLALI – Suasana gegap gempita memenuhi Dusun Tempel, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, pada Ahad (27/4/2025). Umbul-umbul dan bendera Persyarikatan Muhammadiyah berkibar semarak, menyambut peresmian proyek pipanisasi dan bak penampungan air terpadu yang menjadi solusi atas persoalan air bersih di wilayah tersebut.

Acara peresmian ini dihadiri langsung oleh Bupati Boyolali, Agus Irawan, beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Selo, termasuk Kepala Kecamatan Selo, Danramil Selo, Kapolsek Selo, Kepala Desa Jrakah, serta perwakilan dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Resort Selo. Hadir pula perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, PDM Boyolali, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Selo, serta masyarakat sekitar.

Program pipanisasi dan pembangunan bak penampungan air ini merupakan bagian dari kerja sama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Surakarta dan MDMC Kabupaten Boyolali. Proyek ini mengusung semangat “One Muhammadiyah One Response” (OMOR), melibatkan sinergi berbagai ortom dan lembaga, seperti Lazismu, Hizbul Wathan, Kokam PDPM Surakarta dan Boyolali, serta dukungan pihak luar persyarikatan.

Ketua MDMC Kota Surakarta, Teguh Wahyudi, menjelaskan bahwa air diambil dari sumber Tuk Suci yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu pada ketinggian 2.150 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dialirkan sejauh 2,3 kilometer ke bak penampungan berstruktur beton berkapasitas 8.000 liter di ketinggian 1.600 mdpl.
“Proyek ini dikerjakan dengan penuh kehati-hatian mengingat lokasi bak yang berada di tepi jurang. Alhamdulillah semua berjalan baik meski tentu ada kekurangan yang perlu dimaklumi. Peresmian ini menjadi awal untuk mempererat sinergi dakwah Muhammadiyah di Selo,” ungkap Teguh.

Prof. Dr. Muh Da’i, selaku Supervisor MDMC Kota Surakarta yang juga mewakili PDM Kota Surakarta, menyatakan apresiasinya terhadap MDMC Surakarta.
“MDMC Surakarta telah menuntaskan tugasnya dengan sangat baik. Selanjutnya, pendampingan tetap akan dilakukan untuk mendukung langkah-langkah tindak lanjut di Boyolali,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Ustadz Mahfudz dari PDM Kabupaten Boyolali. Ia menyampaikan rasa bangga atas capaian ini, terlebih PCM Selo merupakan cabang Muhammadiyah yang baru berdiri.
“Terima kasih kepada rekan-rekan MDMC. Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menuntaskan problematika masyarakat,” katanya.

Dalam sambutannya, Bupati Boyolali Agus Irawan juga mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah.
“Terima kasih kepada Muhammadiyah melalui MDMC. Program ini sejalan dengan visi Pemkab Boyolali. Setelah ini mari kita jalin komunikasi lebih erat dan sinergi untuk daerah lain,” ucapnya. Saat ditanya mengenai medan yang harus ditempuh, Agus hanya tersenyum dan berkata, “Ngos-ngosan, ini hebat. Muhammadiyah luar biasa bisa masuk ke wilayah seperti ini.”

Sementara itu, Ketua MDMC Boyolali, Sahid Nahawan, mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim lapangan.
“Semua luar biasa. MDMC memang tangguh. Kini saatnya kita siapkan program dakwah jangka panjang,” tegasnya.

Kemeriahan acara peresmian semakin lengkap dengan penampilan tari tradisional Dusun Tempel oleh grup Putra Wahyu Manunggal. Tarian “Lembu Suro” yang mereka tampilkan sukses memukau dan mendapatkan standing ovation dari Bupati Boyolali.

Mengenai tindak lanjut program, Sekretaris MDMC Kabupaten Boyolali, Kresna, menyampaikan bahwa koordinasi antara PCM Selo, MDMC Boyolali, KamaFT UMS, BEM FT UMS, serta MDMC Surakarta sudah terjalin baik.
“Semua program sudah dikoordinasikan agar tidak tumpang tindih, dan tetap membawa bendera dakwah Persyarikatan Muhammadiyah. Dusun Tempel kini kami juluki sebagai ‘Ujung Kampung Boyolali’,” pungkasnya. (Red : Bams/MDMC, Editor : Ahimza)


Bagikan Juga Ke

Ikuti kami

@pdmSukoharjo