Muhammadiyah Sukoharjo Hadirkan Dapur Umum Nutrisi untuk Ribuan Santri dan Ibu Hamil

IMG_0008
Bagikan Juga Ke

Sukoharjo, 11 Juni 2025 – Pondok Pesantren Imam Syuhodo di Polokarto, Sukoharjo, kini menjadi pusat harapan baru bagi ribuan santri dan masyarakat sekitar. Hari ini, secara resmi dimulai pembangunan dapur umum Muhammadiyah Berbagi Gizi (MBG), sebuah inisiatif ambisius yang bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi melalui Program Makan Bergizi (MBG). Program ini merupakan bagian dari implementasi Satuan Penanganan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diamanatkan langsung oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo.

Wujud Syukur dan Kolaborasi Pondok Pesantren Imam Syuhodo

Ustaz Sholahuddin Sirizar, Direktur Pondok Pesantren Imam Syuhodo, mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas kepercayaan yang diberikan. “Alhamdulillah, kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari program ini, meskipun awalnya ada sedikit kekhawatiran,” ujarnya. Beliau menegaskan bahwa tujuan utama pondok adalah turut serta memberikan manfaat nyata bagi umat. Lebih lanjut, Ustaz Sholahuddin juga membuka pintu seluas-luasnya untuk kolaborasi dan pendampingan dari seluruh tingkatan pemerintahan, mulai dari desa hingga pusat, demi kelancaran program ini.

Dukungan Penuh Pemerintah Kecamatan untuk Gizi Masyarakat

Camat Polokarto, Hery Mulyadi, menyambut baik kehadiran program MBG ini. “Atas nama pemerintah kecamatan, kami mengucapkan terima kasih kepada Pondok Imam Syuhodo yang bersedia mendukung program MBG,” tuturnya. Hery berharap SPPG, yang akan menjangkau 12 sekolah dengan total 3.023 penerima manfaat, dapat secara signifikan membantu pemenuhan gizi masyarakat, khususnya dalam upaya vital pencegahan stunting. Ia juga menambahkan bahwa program ini memiliki potensi untuk diperluas, bahkan ke kelompok ibu hamil yang akan didata untuk menerima makanan bergizi secara gratis.

Komitmen Dakwah Sosial Muhammadiyah yang Berkelanjutan

H. Djumari, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo, menegaskan bahwa kiprah Muhammadiyah dalam menyejahterakan masyarakat bukanlah hal baru, melainkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gerakan dakwah Islam sejak lama. “Muhammadiyah tidak hanya fokus pada kajian keagamaan, tetapi juga sangat aktif dalam bidang sosial, kesehatan, dan ekonomi. Sebagaimana termaktub dalam Mars Sang Surya, Muhammadiyah senantiasa menggugah kaum muslimin untuk menjadi agen kebaikan di berbagai lini kehidupan,” tegasnya.

Senada dengan itu, Ahmad Ma’ruf, Sekretaris Kornas Badan Gizi Nasional (BGN) PP Muhammadiyah, menekankan bahwa partisipasi Muhammadiyah dalam program ini adalah wujud nyata dari komitmen mereka terhadap kesejahteraan umat. “Muhammadiyah selalu mengkaji setiap program pemerintah. Jika program tersebut membawa manfaat, maka sudah menjadi kewajiban kami untuk mendukungnya,” jelas Ahmad Ma’ruf.

Pendanaan Terjamin dan Ekonomi Lokal Menggeliat

Ahmad Ma’ruf juga meyakinkan bahwa tidak ada kekhawatiran mengenai pembiayaan dapur umum ini. “Dalam pertemuan di UNESA, BGN telah memastikan bahwa proses pendanaan akan berjalan lancar, asalkan dapur telah memenuhi kelayakan, tersedia Virtual Account, dan dana telah masuk,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Ma’ruf menjelaskan bahwa program MBG ini tidak hanya diperuntukkan bagi sekolah Muhammadiyah, melainkan juga akan menjangkau sekolah negeri serta kelompok ibu hamil, dengan target awal 50 hingga 75 ibu hamil sebagai penerima manfaat. “Program ini dirancang untuk membentuk ekosistem pemberdayaan masyarakat. Kebutuhan dapur seperti beras, sayur, ikan, dan lainnya akan disuplai langsung dari warga sekitar. Dengan demikian, program ini juga secara otomatis akan meningkatkan perekonomian lokal,” pungkasnya optimis. (Redaksi :Dimas, Edit by : Ahimza)


Bagikan Juga Ke

Ikuti kami

@pdmSukoharjo