Sukoharjo ~ G30S PKI merupakan hari yang sangat bersejarah dan tak boleh dilupakan begitu saja oleh warga negara indonesia, sejarah kelam dan berdarah. Sejarah yang menunjukkan bahwa ada musuh dalam selimut, mengaku cinta kepada negara tapi memberontak kepada negara. Bahkan dengan cara yang tidak manusiawi, mereka mambantai dan menghabisi tokoh tokoh agama dan mayoritas adalah tokoh muslim.
Ketua PCPM, Ustadz Laskin Abu Abdurrohman mengatakan sejarah harus di ungkap terus, dipublikasikan terus supaya setiap warga negara berhati hati jangan sampai lengah. Jangan sampai sejarah terulang kembali.
“Dan jangan sampai kita atau keluarga kita secara tidak sadar menjadi bagian dari mereka dan mengikuti pola fikir mereka, yaitu berfaham komunis/atheis yang jelas sekali dilarang di negeri ini dan bertentangan dengan kultur bangsa Indonesia yang tertuang dalam bingkai Pancasila,” Kata Ketua PCPM Grogol (Senin, 30/9/2024).
Ustadz Muhammad Danu Satria, S.Pd.I., M.Pd selaku Bidang Dakwah PCPM menyampaikan dari peristiwa G30/S PKI kita dapat mengambil ibrah bahwa sebagai muslim kita tak boleh lemah dan tak boleh lengah, karena rusaknya bangsa ini bukan semata ulah PKI saja. Tetapi juga karena lemahnya umat beragama khususnya islam dari sisi kualitas, dan lengahnya mereka dari sisi kuantitas.
“PKI (yang minoritas) tak akan bisa mencabik-cabik umat beragama selama umat beragama kuat dari sisi kualitas dan tak puas diri hanya karena kuantitas,” ujar Ustadz Danu.
Penasehat PCPM, Ustadz Sodiq S.Psi, S.Pd.I mengutarakan bahwa ideologi komunis menjadi ideologi yang berbahaya, tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam. Tetapi juga mengancam persatuan & kesatuan bangsa Indonesia.
“Para pemuda hendaknya tidak melupakan sejarah bangsa indonesia, karena sejarah bisa saja terulang kembali meskipun dengan cara & bentuk yang lain. Maka masyarakat khususnya para pemuda hendaknya membentengi diri dengan adanya bahasa laten yang tersembunyi, adapun cara yang bisa dilakukan yaitu tidak melupakan sejarah khususnya sejarah tentang G30SPKI, meningkatkan wawasan kebangsaan & nilai-nilai Pancasila serta meningkatkan pemahaman terhadap agama,” Pungkas Ustadz Sodiq.