SUKOHARJO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sukoharjo meluncurkan Program Eco-Surya bersamaan dengan Talkshow Pembalut Kain di GOR Putri Pondok Pesantren Imam Syuhodo’, Kabupaten Sukoharjo. Acara ini mengusung tema “Menggiatkan Dakwah Lingkungan, Memajukan Peradaban.”
Program Eco-Surya merupakan inisiatif untuk menyelamatkan alam, yang didukung oleh LazisMU PP Muhammadiyah. Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu pemberdayaan pembalut kain, pengelolaan bank sampah, dan penanaman 1.000 pohon pola asuh.
Acara yang berlangsung khidmat ini dimulai dengan safety briefing oleh Ipmawati Halwa, Ketua PR IPM, dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk PDM Sukoharjo, PCM dan PCA Blimbing, Direktur Pondok Pesantren Imam Syuhodo’, serta 300 santriwati Pondok Pesantren Imam Syuhodo’.
Dalam sambutannya, Ayahanda PDM Sukoharjo, Eko Pujiatmoko, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini, yang dinilai bermanfaat dalam mengurangi dan mengolah sampah serta mendukung reboisasi. “Kepedulian terhadap lingkungan sangat penting, terutama dengan adanya pemanasan global dan perubahan iklim yang kita rasakan saat ini,” ujar Eko.
Beliau juga menambahkan bahwa PDM Sukoharjo telah memiliki sejarah terkait gerakan ekologis sejak enam tahun lalu. Tahun ini, gerakan tersebut dipimpin oleh PDNA dan PC IMM Sukoharjo melalui Program Eco-Surya, dengan dukungan profesional dari Lazismu PP.
Ustadz Sholahudin Sirezar, Direktur Pondok Pesantren Imam Syuhodo’, juga menekankan pentingnya etika dalam beragama, termasuk etika terhadap lingkungan. “Kerusakan alam, seperti pemanasan global, terjadi karena kurangnya kesadaran manusia terhadap etika lingkungan. Dakwah lingkungan penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam tetap asri dan lestari,” katanya.
Ketua PDNA Sukoharjo sekaligus Direktur Eksekutif Eco-Surya, Ninin Karlina, menegaskan bahwa gerakan ini berkomitmen mengurangi sampah, dengan contoh sederhana seperti menghindari penggunaan plastik dan mempromosikan penggunaan tumbler serta makanan sehat tanpa kemasan plastik.
Pada acara ini, juga digelar talkshow yang mengedukasi para santriwati tentang pentingnya penggunaan pembalut kain, disampaikan oleh Bunda Khoiriyatun Ainiyah dari LLHPB PCA Blimbing dan Ayunda Fathurrahmah dari PDNA Sukoharjo. Ninin menambahkan, “Dengan 300 santriwati yang menggunakan pembalut kain, kita bisa mengurangi sekitar 72.000 sampah pembalut dalam setahun, ini langkah nyata untuk mengurangi sampah.”
Acara ini menjadi langkah penting dalam dakwah lingkungan, membawa kesadaran akan pentingnya menjaga alam dan berkontribusi pada masa depan yang lebih lestari.