UMS Diminta Jadi Pelopor Perubahan, PTMA Hadapi Tantangan Naiknya Pangsa Mahasiswa Nasional

WhatsApp Image 2025-06-05 at 09.39.05
Bagikan Juga Ke

SURAKARTA – Perguruan Tinggi Muhammadiyah & ‘Aisyiyah (PTMA) memiliki tantangan strategis untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kenaikan mahasiswa. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada saat mengisi sambutan Upacara Pelantikan Wakil Rektor UMS masa bakti 2025-2029.

Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si., membeberkan hasil olahan data Diktilitbang PP Muhammadiyah. Dari tahun 2019-2023, tren mahasiswa nasional naik dari 7 juta ke 9 juta. Perkiraan puncak mencapai angka 20 juta.
Sedangkan PTMA berkisar pada 640.000 mahasiswa seluruh PTMA.

“Kita tidak turun, tapi yang lain bergerak lebih cepat. Kita harus hati-hati,” ujar Bambang, Rabu (4/6) di Auditorium Mohammad Djazman.

Pada tahun 2019, persentase antara mahasiswa nasional dibandingkan dengan PTMA adalah sebesar 9%. Namun saat ini persentasenya adalah 7%. Dia khawatir akan menginjak angka 5% jika tidak ada perubahan yang strategis.
Langkah strategis adalah langkah mendasar yang merubah paradigma. Langkah paling strategis adalah langkah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yaitu merubah masyarakat jahiliyah menjadi knowledge based society.

Dia berpesan untuk menjadi organisasi pembelajar dan berubah. Dia setuju dengan gerak Rektor UMS Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, yang memberikan kesempatan untuk memperkuat sumber daya manusia seperti kesempatan untuk mengikuti konferensi dan menerbitkan jurnal terindeks Scopus.

“Saya minta UMS menjadi pelopor,” kata Bambang.
Dia juga menggarisbawahi merosotnya jumlah mahasiswa di beberapa program studi yang ia anggap sudah kuno. Di sisi lain, prodi terkait dengan teknologi informasi mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Ada 3 langkah yang ia tawarkan yaitu Quantum, Quality, dan Quest. Quantum ia jelaskan dengan memiliki cakrawala ke depan, tidak puas dengan yang ada. Quality dengan fokus pada manajemen sumber daya manusia, manajemen kualitas, peningkatan sarana prasarana, keuangan, dan manajemen konsumen. Quest dengan menggerakkan semua komponen untuk belajar dan berubah agar unggul, kompeten, dan menjadi seorang creator.

“Kita jangan enak-enak, situasinya penuh perubahan dan kita harus terjun, jangan menjadi penonton. Jaya terus UMS,” pungkasnya. (Maysali/Humas)


Bagikan Juga Ke

Ikuti kami

@pdmSukoharjo