Tim Profesi Fisioterapis UMS Edukasi Warga Gatak tentang Pencegahan Hipertensi

WhatsApp Image 2025-09-12 at 11.31.39 AM
Bagikan Juga Ke

SURAKARTA – Tim mahasiswa Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar pengabdian masyarakat di Puskesmas Gatak, Desa Krajan, Sukoharjo. Spanduk besar bertuliskan “Gerak Sehat, Tekanan Darah Terkendali” terpasang rapi di depan Posyandu, memberi tanda bahwa rangkaian pengabdian telah berlangsung.

Acara tersebut dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah awal, kemudian dilanjutkan dengan senam terpadu sebagai salah satu upaya promotif dan preventif dalam mencegah hipertensi.

Koordinator tim mahasiswa Fisioterapis angkatan X Fadhil Kusuma Ningrum, S.Kes., mengungkapkan bahwa hipertensi sering disebut sebagai “Silent Killer” karena tidak menimbulkan gejala yang jelas, tetapi dapat merusak organ penting seperti jantung, ginjal, dan otak apabila tidak dikendalikan.

“Tercatat 35 peserta dengan mayoritas berusia 40-60 tahun terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan sampai selesai. Kegiatan berlangsung secara bertahap mulai dari registrasi, pemeriksaan tekanan darah, senam bersama, pengisian kuesioner pre-test, penyuluhan kesehatan bertemakan ‘Hidup Tenang Tanpa Hipertensi’, post test, hingga pemeriksaan tekanan darah di akhir, dan ditutup dengan sesi doorprize,” ungkap Fadhlil, Jumat (12/9).

Pada sesi penyuluhan, lanjutnya, terdapat empat materi utama yang disampaikan meliputi, pengertian hipertensi, faktor resiko hipertensi, dampak hipertensi dan upaya pengendalian. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka dalam bertanya, mulai dari pertanyaan makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita hipertensi dan bagaimana membagi waktu olahraga di tengah kesibukan mengurus rumah tangga.

“Materi penyuluhan disampaikan dengan informatif serta menggunakan media gambar dan disertai contoh praktis yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tujuannya agar informasi yang diberikan dapat diaplikasikan dalam kehidupan,” tambahnya.

Penyuluhan tersebut memberikan tips sederhana yang bisa langsung diterapkan, misalnya rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari, mengurangi konsumsi garam, menjaga berat badan ideal, menghindari rokok, mengelola stres dengan relaksasi, serta melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin di posyandu atau puskesmas.

Fadhil menyampaikan, hipertensi tidak hanya menyebabkan tekanan darah tinggi, tetapi bisa menimbulkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, hingga gangguan penglihatan. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat membuat peserta lebih memahami betapa pentingnya mereka mengendalikan tekanan darah.

“Hasil akhir menunjukan adanya peningkatan pengetahuan secara signifikan terhadap peserta, pada saat pemeriksaan tekanan darah setelah menjalani serangkaian aktivitas menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada beberapa peserta yang sebelumnya memiliki tekanan darah agak tinggi,” ujar mahasiswa Profesi Fisioterapis UMS itu.

Tim Profesi Fisioterapis UMS berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga tekanan darah tetap terkendali bukanlah sesuatu yang sulit, melainkan bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana dan konsisten setiap hari.

“Hipertensi adalah masalah kesehatan yang nyata, namun dapat dicegah dan dikendalikan dengan pola hidup sehat. Harapannya, para kader posyandu yang hadir mampu menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Roselia/Humas)


Bagikan Juga Ke

Ikuti kami

@pdmSukoharjo